Shisa, Merokok ala Timur Tengah

Shisha, disebut juga Hubby - bubly,Hooka, atau diLibanon dikenal dengan Nargilla. Shisha sebenarnya merupakan  gaya merokok dari Timur Tengah, bedanya dari rokok biasa yang tembakaunya dilinting sedemikian rupa sehingga bisa langsung dihisap, pada shisha tembakau dimasukkan dalam tabung yang disebut shisha yang disambungkan dengan sebuah pipa lentur untuk mengisap aroma tembakau berbagai rasa tersebut.


Untuk mengisapnya, si penikmat harus menggunakan alat khusus bernama "bong". Penikmatnya bisa mendapatkan sensasi berbeda karena asap yang diisap tersedia dalam beragam aroma, dari buah-buahan hingga bunga-bungaan.
Shisha sebenarnya adalah salah satu kebudayaan bangsa Arab dan Timur Tengah yang sudah berumur ratusan tahun. Biasanya, para pria dan wanita nongkrong di cafe sambil menghisap tembakau di pipa shisha ini.

Tradisi seperti ini nampaknya ikut terbawah keturunan Timur-Tengah hingga ke belahan dunia. Sejumlah warga asal Timur-Tengah di Inggris, misalnya, masih mempertahankan tradisi ini.

Warung shisha pertama di Inggris muncul di Jalan Edgware, London Utara, pada tahun 1970-an, sejalan dengan semakin meningkatnya kedatangan warga Teluk.

Shisha telah digunakan secara luas oleh berbagai usia dari semua kelas sosial, dan secara sosial lebih diterima oleh wanita daripada rokok. Hal ini diyakini dapat mempererat persaudaraan dan kekeluargaan. Telah dilaporkan lebih dari 100 juta orang di dunia telah merokok shisha setiaphari, karena hal tersebut merupakan al yang umum di Timur Tengah, Turki, India, Pakistan, Bangladesh dan beberapa bagian China.

           

No comments:

Powered by Blogger.