Mengharukan, Gadis 12 Tahun Tinggalkan Surat Saat Dirinya Berfirasat Akan Meninggal
Namanya adalah Taylor Smith, gadis cilik usia 12 tahun yang meninggal karena sakit pneumonia, 5 Januari 2014 lalu. Kedengarannya, kematian Taylor adalah kematian yang biasa, yang disebabkan sakit parah. Namun, Taylor selalu menjadi inspirasi baik bagi keluarga, teman-teman, dan bahkan orang yang membaca beritanya.
Sebelum meninggal, gadis ini meninggalkan sebuah surat, yang ditujukan apabila tiba-tiba ada sebuah mukjizat dan ia disembuhkan. Ia menulis surat untuk dirinya sendiri, kalau-kalau ia sampai di usia 22 tahun. Surat itu tak sengaja ditemukan kedua orangtuanya, tertulis 'untuk dibaca Taylor Smith pada 13 April 2023'. Taylor memang terbiasa meninggalkan surat-surat manis, yang ayahnya sudah hafal betul kebiasaan uniknya itu. Ia bahkan sering meninggalkan pesan pada ayahnya yang mengungkapkan bahwa ia mencintai ayah dan keluarganya, serta bangga memiliki ayah seperti ayahnya.
Surat yang kali ini berbeda. Menusuk. Mengharukan. Membuat keluarga terutama ayahnya banjir air mata. Tak ada yang pernah menyangka, bagaimana gadis berusia 12 tahun ini bisa berpikir begitu dewasa.
Translate seperti ini :
"Dear Taylor,
Bagaimana perjalanan hidupmu akhir-akhir ini?
Hidup memang jauh lebih sederhana 10 tahun yang lalu. Aku tahu, pesan ini mungkin terlambat kamu baca, namun aku telah menyiapkannya jauh-jauh hari.
Oya, selamat ya atas kelulusanmu dari SMA. Atau kalau memang kamu tidak lulus, tetap bersemangat untuk mengulang dan mengejar gelar yang kau inginkan.
Apakah kamu sekarang tinggal sendiri? Kalau kau sudah lulus SMA dan kuliah, jurusan apa yang kau ambil? Kalau saat ini sih, aku ingin sekali menjadi seorang pengacara..."
Begitu kalimat-kalimat awal di dalam suratnya. Menyisakan kesesakan di dada ayahnya saat membaca. Kalimat-kalimat bijak yang keluar dari gadis manis itu belum keseluruhan. Di antara sekian banyak kalimat yang tertulis di dalam surat, ada sebuah kalimat yang tak bisa terlupakan dan mengharukan.
"Yah, aku rasa itu dulu ya. Kalau kau membaca surat ini, berarti sudah 10 tahun berlalu. Banyak hal buruk dan baik terjadi. Tetapi, kau harus tetap tabah dan menerima, maklumi saja karena begitulah hidup berjalan. Kau hanya harus semangat menjalaninya..."
Harapan Taylor untuk hidup benar-benar besar. Di sepanjang hidupnya ia selalu terlihat ceria dan membuat keluarganya bahagia. Sayangnya gadis yang penyayang ini harus menyerah karena pneumonia yang menggerogoti paru-parunya. Namun ayah dan keluarganya percaya, kalau memang ini adalah waktu untuk Taylor dipanggil Yang Maha Kuasa, maka yang ia perlu tahu adalah bahwa ayahnya selalu mencintainya, bahwa keluarganya selalu mencintainya, bahkan lebih dari cintanya kepada orang lain. (vamale)
Sebelum meninggal, gadis ini meninggalkan sebuah surat, yang ditujukan apabila tiba-tiba ada sebuah mukjizat dan ia disembuhkan. Ia menulis surat untuk dirinya sendiri, kalau-kalau ia sampai di usia 22 tahun. Surat itu tak sengaja ditemukan kedua orangtuanya, tertulis 'untuk dibaca Taylor Smith pada 13 April 2023'. Taylor memang terbiasa meninggalkan surat-surat manis, yang ayahnya sudah hafal betul kebiasaan uniknya itu. Ia bahkan sering meninggalkan pesan pada ayahnya yang mengungkapkan bahwa ia mencintai ayah dan keluarganya, serta bangga memiliki ayah seperti ayahnya.
Surat yang kali ini berbeda. Menusuk. Mengharukan. Membuat keluarga terutama ayahnya banjir air mata. Tak ada yang pernah menyangka, bagaimana gadis berusia 12 tahun ini bisa berpikir begitu dewasa.
Translate seperti ini :
"Dear Taylor,
Bagaimana perjalanan hidupmu akhir-akhir ini?
Hidup memang jauh lebih sederhana 10 tahun yang lalu. Aku tahu, pesan ini mungkin terlambat kamu baca, namun aku telah menyiapkannya jauh-jauh hari.
Oya, selamat ya atas kelulusanmu dari SMA. Atau kalau memang kamu tidak lulus, tetap bersemangat untuk mengulang dan mengejar gelar yang kau inginkan.
Apakah kamu sekarang tinggal sendiri? Kalau kau sudah lulus SMA dan kuliah, jurusan apa yang kau ambil? Kalau saat ini sih, aku ingin sekali menjadi seorang pengacara..."
Begitu kalimat-kalimat awal di dalam suratnya. Menyisakan kesesakan di dada ayahnya saat membaca. Kalimat-kalimat bijak yang keluar dari gadis manis itu belum keseluruhan. Di antara sekian banyak kalimat yang tertulis di dalam surat, ada sebuah kalimat yang tak bisa terlupakan dan mengharukan.
"Yah, aku rasa itu dulu ya. Kalau kau membaca surat ini, berarti sudah 10 tahun berlalu. Banyak hal buruk dan baik terjadi. Tetapi, kau harus tetap tabah dan menerima, maklumi saja karena begitulah hidup berjalan. Kau hanya harus semangat menjalaninya..."
Harapan Taylor untuk hidup benar-benar besar. Di sepanjang hidupnya ia selalu terlihat ceria dan membuat keluarganya bahagia. Sayangnya gadis yang penyayang ini harus menyerah karena pneumonia yang menggerogoti paru-parunya. Namun ayah dan keluarganya percaya, kalau memang ini adalah waktu untuk Taylor dipanggil Yang Maha Kuasa, maka yang ia perlu tahu adalah bahwa ayahnya selalu mencintainya, bahwa keluarganya selalu mencintainya, bahkan lebih dari cintanya kepada orang lain. (vamale)
No comments: