Menunggu Penetapan Awal Ramadhan 1432 Hijriah dan Mencoba Aplikasi Stellarium untuk melihat Awal Ramadhan
Sebentar lagi umat Muslim di seluruh dunia bakal menjalani salah satu rukun Islam yakni berpuasa di bulan Ramadhan. Penetapan awal Ramadhan menjadi sangat dinantikan para umat muslim sehingga dibutuhkan metode dan perhitungan yang tepat dan akurat.
Hal itu disebabkan kalender Islam (Qomariyah) merujuk pada perputaran bulan sedangkan perhitungan kalender masehi, kalender yang digunakan di Indonesia merujuk pada perputaran matahari (Syamsiyah). Sebabnya, penentuan 1 Ramadhan harus didahului dengan memastikan apakah bulan baru telah muncul dalam ajaran Islam disebut (hilal).
Untuk penetapan awal Ramadhan 1432 Hijriah, Majelis Ulama Indonesia (MUI) bakal menggelar sidang Itsbat, Minggu (31/7) nanti. Menurut Ketua MUI Ma'ruf Amin, sidang Itsbat yang digelar oleh pemerintah itu akan mengundang seluruh Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Islam yang ada di Indonesia.
Ketua MUI menerangkan,pemerintah bersama ormas Islam lainya akan menggabungkan metode Hisab dan Rukyat untuk menentukan tanggal 1 Ramadhan.
"Seperti diketahui dalam menentukan 1 Ramadhan ada yang menggunakan metode Hisab dan metode Rukyat, tapi Sidang Itsbat nantinya menggabung kedua metode. Diharapkan tidak ada perbedaan antara umat Islam Indonesia dalam menentukan awal puasa atau 1 Ramadhan," katanya, usai peluncuran dan sosialisasi Fatwa MUI tentang Pertambangan Ramah Lingkungan di Jakarta, Rabu (27/7/2011).
Kendati begitu Ma'ruf meminta agar umat Islam Tanah Air untuk berbesar hati apabila ternyata ada perbedaan dalam penentuan awal Ramadhan.
"Perbedaan itu tidak masalah,karena sudah sering juga terjadi setiap tahunya.Maka umat Islam jangan mempermasalahkan perbedaan," pungkasnya.
Aplikasi Stellarium
Bagi yang ingin menetahui awal ramadhan, sambil menunggu penetapan Puasa Ramadhan dari pemerintah, mari kita coba menentukan awal puasa dengan memakai Aplikasi Stellarium. Stellarium merupakan aplikasi yang sejatinya adalah planetarium dalam bentuk program komputer. Dari aplikasi ini, kita bisa melihat ilustrasi astronomi dengan perhitungan kordinat bumi.
Cara menggunakannya
Pertama, tentukan dulu lokasi dimana anda berada. Setelah itu buka menu bar yang berada di sebelah kiri. Untuk mengetahui tanggal berapa 1 Ramadhan, anda cukup melihat tanggal berapa dalam kalendar masehi berposisi warna merah atau 1 Syawal. Setelah itu hitung mundur 30 hari dari tanggal tersebut. Selanjutnya, masukan hari yang dimaksud.
Kedua, Usai memasukan tanggal hitung mundur tersebut lalu dicek apakah bulan sudah muncul disaat maghrib tiba. Jika belum, maka hari itu bukanlah 1 Ramadhan. Sebagai langlah lanjutan, anda coba hari berikutnya, bila terdapat bulan saat magrib tiba maka bisa dipastikan hari itulah 1 Ramadhan.
Perlu diperhatikan, tingkat akurasi aplikasi ini memang belum bisa dipertanggungjawabkan.
Karena itu, posisi aplikasi ini hanya sebatas memberikan gambaran kapan 1 Ramadhan tiba.
Jika anda tertarik untuk mencoba bisa mendownload Aplikasinya secara gratis di
http://www.stellarium.org atau KLIK INI
Hal itu disebabkan kalender Islam (Qomariyah) merujuk pada perputaran bulan sedangkan perhitungan kalender masehi, kalender yang digunakan di Indonesia merujuk pada perputaran matahari (Syamsiyah). Sebabnya, penentuan 1 Ramadhan harus didahului dengan memastikan apakah bulan baru telah muncul dalam ajaran Islam disebut (hilal).
Untuk penetapan awal Ramadhan 1432 Hijriah, Majelis Ulama Indonesia (MUI) bakal menggelar sidang Itsbat, Minggu (31/7) nanti. Menurut Ketua MUI Ma'ruf Amin, sidang Itsbat yang digelar oleh pemerintah itu akan mengundang seluruh Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Islam yang ada di Indonesia.
Ketua MUI menerangkan,pemerintah bersama ormas Islam lainya akan menggabungkan metode Hisab dan Rukyat untuk menentukan tanggal 1 Ramadhan.
"Seperti diketahui dalam menentukan 1 Ramadhan ada yang menggunakan metode Hisab dan metode Rukyat, tapi Sidang Itsbat nantinya menggabung kedua metode. Diharapkan tidak ada perbedaan antara umat Islam Indonesia dalam menentukan awal puasa atau 1 Ramadhan," katanya, usai peluncuran dan sosialisasi Fatwa MUI tentang Pertambangan Ramah Lingkungan di Jakarta, Rabu (27/7/2011).
Kendati begitu Ma'ruf meminta agar umat Islam Tanah Air untuk berbesar hati apabila ternyata ada perbedaan dalam penentuan awal Ramadhan.
"Perbedaan itu tidak masalah,karena sudah sering juga terjadi setiap tahunya.Maka umat Islam jangan mempermasalahkan perbedaan," pungkasnya.
Aplikasi Stellarium
Bagi yang ingin menetahui awal ramadhan, sambil menunggu penetapan Puasa Ramadhan dari pemerintah, mari kita coba menentukan awal puasa dengan memakai Aplikasi Stellarium. Stellarium merupakan aplikasi yang sejatinya adalah planetarium dalam bentuk program komputer. Dari aplikasi ini, kita bisa melihat ilustrasi astronomi dengan perhitungan kordinat bumi.
Cara menggunakannya
Pertama, tentukan dulu lokasi dimana anda berada. Setelah itu buka menu bar yang berada di sebelah kiri. Untuk mengetahui tanggal berapa 1 Ramadhan, anda cukup melihat tanggal berapa dalam kalendar masehi berposisi warna merah atau 1 Syawal. Setelah itu hitung mundur 30 hari dari tanggal tersebut. Selanjutnya, masukan hari yang dimaksud.
Kedua, Usai memasukan tanggal hitung mundur tersebut lalu dicek apakah bulan sudah muncul disaat maghrib tiba. Jika belum, maka hari itu bukanlah 1 Ramadhan. Sebagai langlah lanjutan, anda coba hari berikutnya, bila terdapat bulan saat magrib tiba maka bisa dipastikan hari itulah 1 Ramadhan.
Perlu diperhatikan, tingkat akurasi aplikasi ini memang belum bisa dipertanggungjawabkan.
Karena itu, posisi aplikasi ini hanya sebatas memberikan gambaran kapan 1 Ramadhan tiba.
Jika anda tertarik untuk mencoba bisa mendownload Aplikasinya secara gratis di
http://www.stellarium.org atau KLIK INI
No comments: