Tips mengemudi dalam kondisi banjir
Curah Hujan di Indonesia cukup tinggi kadang sampai menyebabkan banjir. Di beberapa kota besar di Indonesia sering terjadi banjir di jalan - jalan, permasalahn banjir pun menjadi langganan setiap tahunya yang belum terpecahkan. Bagi anda yang sering berkendaraan/ mengemudi walaupun dalam kondisi banjir dapat memperhatikan beberapa tips dibawah, karena dalam kondisi jalan basah memerlukan beberapa skil / pengetahuan cara mengendarai mobil, misalnya cara menginjak rem yang benar untuk jalan yang basah, jarak pengereman bisa dua kali lebih lama dibandingkan dengan kondisi kering.
Untuk kecepatan mobil 80km Misalnya, jarak pengereman yang diperlukan untuk berhenti 53 m kondisi kering, tetapi dalam kondisi basah untuk 106 m. Jadi harus disadari bawah ada perbedaan saat berkendaraan dalam kondisi hujan atau tidak. Tips mengemudi yang aman di saat kondisi hujan seperti yang dimuat pada borneo-drive .com adalah sebagai berikut :
Untuk kecepatan mobil 80km Misalnya, jarak pengereman yang diperlukan untuk berhenti 53 m kondisi kering, tetapi dalam kondisi basah untuk 106 m. Jadi harus disadari bawah ada perbedaan saat berkendaraan dalam kondisi hujan atau tidak. Tips mengemudi yang aman di saat kondisi hujan seperti yang dimuat pada borneo-drive .com adalah sebagai berikut :
- Memeriksa tekanan/ cek Ban. Jika angin kurang akan membuat ban lebih cepat aus sehingga bisamenyebabkan aquaplaning (ban kehilangan grip karena lapisan air), dan penanganan liar.
- Kurangi kecepatan untuk kecepatan rendah dan jaga jarak aman dengan mobil di depan. Ketika roda masih liar dan sulit dikendalikan, berarti mobil masih terlalu cepat dan kemudian perlahan-lahan menurunkan kecepatan untuk melakukan.
- Periksa karet pada wiper. Jika karet wiper permukaan dalam kontak dengan kaca tampak mengkilap, segera ganti dengan yang baru. Pastikan kaca depan pembersihan air yang memadai. Selalu membawa deterjen atau sampo dalam botol untuk membantu memoles kaca.
- Juga periksa lampu dan sistem kelistrikan kendaraan. Karena hujan lebat ketika lampu tidak menjadi mobil bermasalah yang bisa membahayakan keselamatan penumpang.
- Disarankan menghidupkan lampu depan, meskipun hujan tidak terlalu berat. Lampu ini tidak hanya membantu untuk melihat jalan tetapi juga membantu pengemudi lain melihat mobil Anda.
- Gejala selip bisa terjadi pada semua driver. Ketika mobil mulai tergelincir, jangan menginjak rem keluar. Jangan pula pompa rem bila mobil Anda dilengkapi anti-lock braking system (ABS). Sebaliknya, tekan roda gulir dan didefinisikan sesuai arah slip mobil.
- Saat hujan terlalu berat, Anda harus berhenti, untuk menghindari pengereman mendadak. Deras hujan yang akan membebani wiper, sehingga kaca depan tertutup oleh air. Hal ini menghasilkan pandangan yang sangat terbatas dan karenanya tidak dapat melihat batas-batas jalan atau kendaraan lain. Carilah tempat peristirahatan atau tempat yang aman. Ketika terpaksa berhenti di pinggir jalan, berhenti sebagai tepi mungkin. Hidupkan lampu depan dan lampu hazard untuk memperingatkan pengemudi lain.
- Bila Anda telah memaksa mobil terus berjalan meskipun hujan deras dan jalanan mulai banjir, pertimbangkan ketinggian air. Konsentrat konsentrasi dan kehati-hatian untuk menguasai kecepatan kendaraan tanpa mengganggu pengguna jalan lainnya.
- Jika air mencapai seperempat ketinggian roda, mengemudilah dengan kecepatan rendah (bisa gigi tiga) dan menjaga stabilitas. Jika tinggi air mencapai setengah ketinggian roda, sebaiknya Steer diposisi gigi dua. Jika tingkat air tinggi melebihi setengah roda, konsentrasi perlu dimaksimalkan(gunakan gigi). Jika air tinggi membuat roda terendam seluruhnya, urungkan niat berkendaran.
- Akhirnya, sebelum Anda memutuskan untuk menghadapi banjir, pastikan kemampuan kendaraan Anda. Salah satunya dengan melihat di sekitar kendaraan, ada sembuh. Namun cara ini tidak selalu berhasil, siapa tahu kendaraan dimodifikasi atau dilengkapi dengan anti-banjir perangkat.
No comments: