Menafsirkan Surat Tulisan Tangan Nazaruddin (by Mas Lingga)
Kabar terbaru sebelum dipulangkan, Nazaruddin menulis sebuah pesan atau memo yang ditulis sendiri oleh Nazaruddin. Dalam tulisan pesan tersebut berisi permohonan agar ia tidak menjadi korban rekayasa politik serta tidak dianiaya. Tulisan tersebut dia serahkan pada pengacaranya OC Kaligis. OC Kaligis sendiri baru tiba di Kolumbia beberapa hari yang lalu. Tulisan tersebut kemudian ditunjukkan oleh OC Kaligis kepada wartawan.
Menurut Opini Mas Lingga yang dimuat di politik.kompasiana.com yang sempat menafsirkan tentang tulisan tangan Nazaruddin tersebut.
Opini atas tafsiran pesan tulisan tangan tersebut sebagai berikut :
=> Bahwa tulisan tersebut dibuat di atas sebuah kertas serupa kertas agenda, bukan buku tulis.
Tampilan foto tulisan tersebut bukanlah tampilan utuh, masih ada ada bagian atasnya yang tidak
ditunjukkan.
=> Dari jenisnya, tulisan tersebut tampak seperti tulisan orang pecinta ilmu sosial, pintar beretorika
dan bersilat lidah. Pemilik tulisan seperti itu juga memiliki tingkat intelegensi yang tidak cukup
tinggi di bidang ilmu eksakta. Dari tulisan tersebut juga kemungkinan, penulisnya tidak memiliki
nilai akademis yang cukup bagus baik bidang ilmu sosial maupun ilmu pasti.
=> Tulisannya juga menggambarkan sebagai sebuah kepribadian yang kuat. Setia kawan, namun
sangat berbahaya bila telah dikhianati. Pada dasarnya, orang dengan tulisan seperti ini tidak suka
bicara banyak di dalam pergaulan. Tapi dia adalah teman ngobrol yang mengasyikkan bila telah
menemukan orang yang satu interest dengannya.
=> Tulisan tersebut menggambarkan seseorang yang tengah diliputi kecemasan. Tulisan tidak
bertele-tele tapi fokus pada ketakutannya.
Dan juga menurut Mas Lingga, Jika benar ini adalah tulisan tangan Nazaruddin, berarti dia sudah paham betul akan resiko yang akan dihadapinya. Dia juga menyadari bahwa akan banyak bahaya mengancam jiwanya terkait ocehannya. Dia juga kini telah tersadar bahwa dirinya adalah sapi perah Partai Demokrat selama pemilu. Sebagai penyandang dana, dia mengira apa yang dia dapat seperti air susu yang dibalas air tuba. Masalahnya, gimana kalau ini juga bukan tulisan tangan Nazaruddin?
Wah Boleh juga nih Mas Lingga, Kapan kapan mau juga lah, karakterku di lihat lewat tulisan tangan.
No comments: