Antara Batu Garut dan Bacan

Di daerah Garut bahan galian yang mengandung Chrysocolla dan Chrysoprase dijumpai tersebar di beberapa tempat diperkirakan mempunyai jumlah cadangan yang cukup banyak dengan kualitas yang bervariasi yang dapat dipergunakan maupun dibentuk sebagai bahan perhiasan: kalung, gelang, dan cincin, ataupun sebagai bahan rumah tangga: meja, patung, asbak, dan sebagainya.

Dan faktanya, selain di Kepulauan Maluku Utara (Bacan), di Garut juga ada bahan yang mengandung Chrysocolla dan Chrysoprase populer  dengan nama dagang (tradename) 'batu Garut, Garut Hejo', seperti juga kerabatnya dari seberang lautan disebut dengan nama dagang (tradename) yang berbeda 'Bacan Doko, Bacan Palamea dan lain-lain.  Keduanya merupakan dari jenis batu yang sama, dengan kepopuleran yang berbeda; dan sama-sama bernilai tinggi.

Beda Bacan & Garut
Chrysocolla yang merupakan mineral sekunder tembaga dengan warna biru-hijau didaerah Garut di masa lalu ini pernah dikenal sebagai 'Pirus Garut' (turquoise). Baik chrysocolla Garut maupun Bacan telah berasimilasi dengan batuan lain misalnya dengan kalsedon (chalcedony, kekerasan 6-7 skala Mohs), oleh sebab itu nama ilmiahnya (nama Lab) menjadi Chrysocolla-Chalcedony. Di luar negeri 'Chrysocolla in Chalcedony' ini dikenal dengan nama dagang 'Gem Silica'

Secara etika, 'tradename' (nama dagang) memang tidak boleh saling dipertukarkan seperti :  tidak bisa 'amethyst' yang origin  Borneo (Kalimantan) dipertukarkan dengan origin Brazil, meskipun jenis batuan yang sama, begitu juga Chrysocolla Garut dipertukarkan dengan Chrysocolla Bacan karena keduanya akan membawa nama dagangnya (tradename) daerah masing - masing. Disinilah butuh kejujuran dari sang pedagang. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan.

Sumber : Dimuat 26/10/2014 di  https://www.facebook.com/IndonesianGemstones [antara Garut dan Pulau Bacan]

2 comments:

Powered by Blogger.