Ikhlas, Tak Perlu Diucapkan

Apa itu IKHLAS? Sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW. Rasul lalu menanyakannya pada Jibril, malaikat penyampai wahyu Allah SWT. Ternyata Jibril juga tdk tahu & bertanya pada Allah SWT. Ternyata ikhlas adalah rahasia dr sebuah rahasia. Ikhlas itu hanya orang (yg melakukannya) dg Allah SWT saja yg tahu. Seakan-akan malaikat tak sempat mencatat dan syaitan tak sempat menggoda orang yg ikhlas.

Memang ikhlas mungkin sangat mudah mengucapkannya, tapi dalam praktiknya sangat susah. Bahkan kata ikhlas selayaknya TIDAK PERLU untuk diucapkan. Mengapa? Ikhlas adalah hubungan hati kita langsung kepada Sang Pencipta alam semesta, Tuhan Yang Maha Esa. Hanya berdua. Anda dan Tuhan. Seakan-akan Tuhan itu selalu hadir di hadapan Anda. Baik itu saat beribadah, maupun beraktivitas lainnya.

Allah Maha Mengetahui baik yang terucap oleh mulut maupun yang tersimpan dalam hati kita. Jadi bila hati ini merasa ada sedikit rasa ingin ibadah kita dipuji orang, walau hanya dalam hati, walaupun orang tidak tahu, tingkat keihlasan kita tentu kurang afdol.

Mendoakan orang lain misalnya, rasanya kita tidak perlu diminta oleh orang lain.  Mendoakan orang lain adalah amalan yang diperintahkan oleh Tuhan (lihat ayat di bawah).

Mendoakan orang lain apakah merugikan kita (yang mendoakan)? Ternyata tidak.  Karena malaikat Allah SWT selalu mendoakan orang yang mendoakan sesamanya. Jika kita mendoakan teman kita dimudahkan jalan rezekinya, maka malaikat mendoakan hal yang sama buat kita.

Jadi bila kita mendoakan orang lain, pada hakikatnya kita minta didoakan oleh malaikat. Tapi rasanya kita jarang untuk mendoakan orang lain, bukan?

Yang sering terjadi justru kita menertawakan kondisi sesama kita. Apa yang terjadi dengan seseorang (sedang susah, sedih, atau mendapat ujian dari Allah) itu berarti dia sedang menjalani takdir/ketentuan Allah SWT. Bila kita meremehkan/menertawakan orang itu, bukankah itu berarti kita meremehkan ketentuan Tuhan juga?

Padahal dalam Al-Qur’an, Allah memerintahkan hamba beriman untuk slalu mendoakan kebaikan orang lain.
“Dan mohonlah ampunan bagi dosamu & bagi (dosa) kaum mukminin, baik laki2 maupun perempuan “ (QS Muhammad:19).


Wahai Rabb kami, ampunilah aku & kedua orang tuaku & segenap orang2 yg beriman pd hari terjadinya hisab (kiamat)” (QS Ibrahim:41)

Ada pesan, jika berinfak dan bersodaqoh dengan tangan kanan, tangan kiri tidak perlu tahu. Ya memang ikhlas itu masalah hati.  Ibaratnya, anggota badan yang lain saja tidak boleh tahu, apalagi bila diketahui oleh orang lain…. menjadikan amalan itu tidak afdol keikhlasannya.

Bila sudah ada rasa senang bila diketahui orang lain, maka amalan itu sudah menjadi riya.  Riya dalam kaitan beribadah kepada Allah tentu saja harus kita hindari jauh-jauh, karena Riya sudah termasuk dosa syirik (menyekutukan Allah).


penulis : Gunawan Eswe

No comments:

Powered by Blogger.